Printed
Perancangan perbaikan Sistem Konsinyasi Untuk Menurunkan Stok Material Di Logistik PT. Hariff Daya Tunggal Engineering
PT Hariff Daya Tunggal Engineering adalah perusahaan dengan sistim produksi batch yang bergerak di bidang pembuatan alat telekomunikasi seperti: electrical rectifier system (lampiran A), Solar cell rectifier system (lampiran A), Wimax (lampiran A), Lusyta (lampiran A), dan lain-lain.
Dalam menjalankan perusahaanya, PT Hariff DTE menerapkan konsep Total Quality Management (TQM). Dalam konsep TQM memliki landasan bahwa suatu lembaga harus melakukan peningkatan kondisi yang sifatnya berkesinambungan
Dari penerapan konsep TQM inilah maka pihak manajemen PT Hariff di tahun 2009 mengeluarkan kebijakan yaituperbaikan berkelanjutan dengan balance scorecard untuk strategi penurunan biaya perusahaan.
Dalam aspek persediaan, konsep TQM memaparkan bahwa persediaan material yang ada di logistic adalah sampah yang sebisa mungkin harus dikurangi. Dari konsep TQM dalam hal persediaan tersebut maka Sub Divisi Suplly Chain Management (SCM) yang membawahi Departement Production Plan dan Inventory Control (PPIC), Departemen Purchasing (PCR), Departemen Logistik, Departemen Produksi, membuat target. Penurunan biaya operasional sebesar 50%dari biaya operasional tahun 2008 di akhir 2009. Dari target Manager Departemen PPIC memilikitarget untuk menurunkan biaya prodksi dan biaya stok material. Salah satu target dari Manager Departemem PPIC adalah penurunan stok material di logistic PT Hariff DTE dengan menghilangkan stok material konsinyasi yang mengendap sebesar Rp 1.583.032.445 di losgistik PT Hariff DTE di akhir tahun 2009 (data Bagian Keuangan).
Selaku material planner di departemen PPIC yang salah satu deskripsi kerja sebagai pengendali material konsinyasi (lampiran B) merancang perbaikan sistim konsinyasi untuk menghilangkan material konsinyasi. Dari hasil analisa diperoleh 3 faktor terjadinya kenaikan stok material konsinyasi di Gudang Main yaitu: proses administrasi Surat Permintaan Barang Konsinyasi (SPBK) dilakukan secara manual, pembuatan SPBK dilakukan per bulan berdasarkan Monthly Production Plan (MPP), Tidak adanya koordinasi antara purchaser di Departemen PCR dan material planner dalam hal perubahan status material dari non konsinyasi menjadi konsinyasi. Setelah dilakukan perbaikan pada sistim administrasi, dasar pembuatan SPBK, serta kordinasi antar departemen makan nilai stok material konsinyasi di akhir tahun 2009 adalah sebesar Rp 23.455.250 dengan tingkat keberhasilannya adalah 98,98%
Tidak tersedia versi lain