Printed
Perancangan Modifikasi Filter dan Transmisi Take Up Pada Mesin Blow Film
Mesin Blow Film adalah salah satu mesin yang merupakan bagian dari rangkaian proses daur ulang plastik. Mesin ini berfungsi untuk membuat produk kantong kresek atau sejenisnya.
Pada proses sebelurnnya, sampah plastik (bahan recycle) yang telah dikumpulkan akan dihancurkan dan dicairkan hingga suhu tertentu, kemudian melalui proses ekstrusi dan pencacahan pada mesin crusher menjadi seperti granulat. Berikutnya dengan menggunakan mesin blow film terjadi proses blow moulding menjadi lembaran kemudian dirolling, selanjutnya pada mesin cutting dilakukan proses pemotonganlpencetakan menjadi sebuah produk baru seperti kantong kresek dan lain-lain.
Pada mesin blow film sebagai bahasan karya tulis ini, terdapat 4 bagian utama yaitu sistem mould (termasuk barrel dan dies), sistem filter, sistem take up dan sistem rolling. Setiap sistem memiliki fungsi masing-masing, dan setiap fungsinya tentu diharapkan memberi suatu nilai maksimal terhadap produktifitas dilihat dari segi ekonornis, efektifitas operasional dan lainnya.
Untuk mencapai nilai tersebut dilakukan modifikasi sehingga tujuan untuk memenuhi kepuasan konsumen tercapai. Selanjutnya modifikasi mesin blow film diarahkan pada system filter dan sistim take up
Pada system filter terdapat bagian saringan yang mempengaruhi kelancaran laju aliran produk.
Semakin banyak lubang yang terdapat pada saringan tersebut maka laju aliran akan semakin lancar, tentunya pada dimensi filter dan diameter lubang yang ideal. Selain itu jenis pengikatan antara part pada sistem filter ini sangatlah penting, perlu dipertimbangkan faktor kekuatan dan keboeoran mengingat fungsinya sebagai tempat aliran produk berupa eairan plastik yang bertekanan
Kemudian pada sistem take up terdapat banyak komponen dengan berbagai fungsi diantaranya pengarah aliran produk, roller penjepit (nip rolls), roller penarik (dengan bantuan motor listrik), roller pengencang (adjuster) dan lainnya. Secara keseluruhan posisi sistem take up ini mempengaruhi waktu pendinginan produk, untuk dimensi produk plastik yang lebih besar maka posisi sistem take up hams lebih jauh dari dies karena produk membutuhkan waktu pendinginan lebih lama. Sebaliknya bila dimensi produk lebih kecil, maka posisi take up seideal mungkin mendekati dies untuk meminimalisir waktu proses
Sehingga sistem take up ini lebih efektif dan efisien serta lebih ekonornis dalam kerja jangka panjang bila posisinya dapat dipindahkan menjauhi dan mendekati dies namun tetap pada sumbu aliran produk dan tidak mengganggu fungsi lainnya.
Secara keseluruhan dengan adanya modifikasi ini membuat nilai efektifitas dan efisiensi menjadi lebih baik dan lebih ekonornis sehingga keuntungan yang didapat semakin meningkat.
Tidak tersedia versi lain