Oven dalam proses pengeringan produk dengan material alam, seperti tusuk sate, selalu dibutuhkan untuk meningkat kualitas produk. Proses pengeringan ini dapat meningkatkan ketahan produk terhadap pertumbuhan jamur. Kebutuhan tusuk sate di Indonesia sangat tinggi, namun pengeringan tusuk sate dengan cara penjemuran matahari membutuhkan waktu yang lama dan lahan yang luas .Oleh karena itu dalam p…
Kebutuhan tusuk sate di Indonesia terus mengalami kenaikan yang signifikan, keadaan ini tidak sebanding dengan ketersediaan suplai di pasar. Home industrylokal dengan menggunakan satu set mesin hanya memiliki kapasitas produksi 4ton/bulan. Dibutuhkan peningkatan kapasitas produksi mesin pembuat tusuksate. Pembuatan tusuk sate terdiri dari 8 tahapan diantaranya, pembelahan, pemotonganbonggol, pe…
Kebutuhan akan tusuk sate sangat tinggi, dimana dapat mencapai 5 ton/hari. Adapun tahapan proses membuatan tusuk sate terdapat 8 tahapan, yaitu pemotongan bambu, pembelahan bambu, penipisan, pembulatan, pemotongan batang tusuk sate, pengeringan, peruncingan, dan penghalusan. Proses peruncingan adalah proses yang membutuhkan waktu yang lama. Selain membutuhkan waktu yang lama, juga membutuh…
Persaingan terhadap perdagangan bebas saat ini menciptakan tantangan tersendiri bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang ada di Indonesia, salah satu UMKM yang mengalami dampak dari perdagangan bebas adalah UMKM Tusuk Sate. Terdapat dua permasalahan utama yaitu perlu adanya peningkatan daya saing dan pemenuhan permintaan yang belum dapat terpenuhi, sehingga dibutuhkan rancangan yang…
Produk tusuk sate lokal masih kurang mampu bersaing dengan produk tusuk sate impor di pasaran yang diakibatkan oleh harga pokok produksi yang terlampau tinggi. Produksi tusuk sate terdapat beberapa tahapan, diantaranya pemotongan bilah bambu, membuang kulit bambu, pembentukan bilah menjadi persegi, pembentukan profil lingkaran, pemotongan panjang, penghalusan, peruncingan, dan pengeringan.…
Kebutuhan akan tusuk sate sangat tinggi, dimana dapat mencapai 5 ton/hari. Adapun tahapan proses membuatan tusuk sate terdapat 8 tahapan, yaitu pemotongan bambu, pembelahan bambu, penipisan, pembulatan, pemotongan batang tusuk sate, pengeringan, peruncingan, dan penghalusan. Proses peruncingan adalah proses yang membutuhkan waktu yang lama. Selain membutuhkan waktu yang lama, juga membutuh…
Persaingan terhadap perdagangan bebas saat ini menciptakan tantangan tersendiri bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang ada di Indonesia, salah satu UMKM yang mengalami dampak dari perdagangan bebas adalah UMKM Tusuk Sate. Terdapat dua permasalahan utama yaitu perlu adanya peningkatan daya saing dan pemenuhan permintaan yang belum dapat terpenuhi, sehingga dibutuhkan rancangan yang…
Produk tusuk sate lokal masih kurang mampu bersaing dengan produk tusuk sate impor di pasaran yang diakibatkan oleh harga pokok produksi yang terlampau tinggi. Produksi tusuk sate terdapat beberapa tahapan, diantaranya pemotongan bilah bambu, membuang kulit bambu, pembentukan bilah menjadi persegi, pembentukan profil lingkaran, pemotongan panjang, penghalusan, peruncingan, dan pengeringan.…
Kebutuhan tusuk sate di Indonesia terus mengalami kenaikan yang signifikan, keadaan ini tidak sebanding dengan ketersediaan suplai di pasar. Home industrylokal dengan menggunakan satu set mesin hanya memiliki kapasitas produksi 4ton/bulan. Dibutuhkan peningkatan kapasitas produksi mesin pembuat tusuksate. Pembuatan tusuk sate terdiri dari 8 tahapan diantaranya, pembelahan, pemotonganbonggol, pe…
Pada Industri Pengolahan material tanah, baik yang berupa padat maupun sudah menjadi butiran serbuk dibutuhkan suatu alat yang digunakan untuk mengangkut dan memindahkan material secara terus menerus (kontinu) dan cepat maka digunakanlah alat Screw Conveyor. Fungsi dari alat ini untuk mencegah material tanah yang sudah menjadi serbuk berhamburan keluar serta dapat berjalan secara terus menerus …