Printed
Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif
Bab 1 Manajemen Kualitas 6
Bab 2 Total Quality Management 33
Bab 3 Just in Time 65
Bab 4 Kepemimpinan Kualitas 95
Bab 5 Quality Assurance 121
Bab 6 BS 5750 / ISO 9000 140
Bab 7 Alat dan Teknik Pengendalian Kualitas 169
Bab 8 Organisasi Belajar 196
Bab 9 Kasus dan Hasil Penelitian 248
Konsep-konsep TQM telah banyak memenuhi deretan koleksi buku-buku pada organisasi atau perusahaan manufaktur dan jasa, konsep ini telah begitu akrab didengar, hanya saja dalam pelaksanaannya yang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi menghendaki adanya perubahan budaya. Hal itulah yang menyebabkan konsep tersebut relatif sulit dilaksanakan. Budaya dimana "mutu produk atau jasa di atas segala-galanya" atau "budaya untuk dapat mewujudkan customer satisfaction" sangat sulit dicapai. Kondisi ini memerlukan suatu tekad yang menyeluruh dari pimpinan puncak sampai dengan karyawan sebagai pelaksana. Tekad yang hanya menjadi buzzword juga tidak ada manfaatnya, hanya datang untuk memenuhi kewajiban kantor juga tidak mendukung tumbuh kembangnya filosofi TQM. Pelanggan yang datang hanya dilayani sesempatnya juga tidak akan mewujudkan filosofi TQM.
Di Indonesia, fenomena itulah yang terjadi. Customer satifaction sangat sulit diwujudkan. TQM hanya dijadikan slogan tanpa ada penerapannya. Bahkan banyak dari mereka yang menyatakan perusahaan atau organisasinya telah melaksanakan TQM dengan memiliki gugus kendali mutu (quality circle). Padahal gugus kendali mutu inilah yang seharusnya merupakan hasil pelaksanaan filosofi TQM sekaligus sebagai suatu cara melaksanakan continuous improvement. Suatu kelompok kerja kecil yang dibentuk untuk menyelesaikan masalah di seputar pekerjaan dimana hasilnya nanti akan dikirimkan ke pimpinan juga hanya dipaksakan untuk ada, sehingga organisasi atau perusahaan tersebut dianggap telah melaksanakan TQM. Padahal pemaksaan semua karyawan untuk harus masuk dalam kendali mutu tidak akan mendapatkan hasil maksimal.
Tidak tersedia versi lain